Senin, 07 September 2009

WISATA ALAM

Petualangan

Pesona Tebing Andesit di Kalikuning

Kalikuning merupakan kawasan wisata alam sekaligus Camping Ground di lereng selatan Gunung Merapi, tepatnya di Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Kalikuning terletak di bawah Kaliadem yang pernah menjadi saksi keganasan letusan merapi tahun 2006 silam dimana pada saat itu dua orang relawan tewas dalam bunker akibat terjangan awaKalikuning jejak petualangan picn panas atau yang biasa di sebut wedhus gembel.

Kawasan wisata Kalikuning ini memang cukup luas. Selain dijadikan objek wisata dan Camping Ground, ada juga daerah di Kalikuning yang memiliki tebing- tebing batuan andesit. Walapun belum banyak di jamah, akan tetapi tebing andesit di daerah Kalikuning ini sering juga di jadikan sebagai arena panjat tebing, khususnya bagi para pemanjat yang telah mahir mengingat kesulitan yang sangat tinggi dalam pemanjatan pada tebing dengan batuan andesit. Gugusan batuan yang berdiri kokoh di sekitar sungai membuat pemandangan yang sangat mangagumkan. Cukup banyak daerah di Kalikuning yang mempunyai bentukan tebing andesit seperti ini.
 Kalikuning jejak petualang pic
Untuk mencapai lokasi tebing andesit yang ada dalam foto- foto di bawah kita harus berjalan kaki sekitar 1 km dari jalan aspal yang menuju ke Kaliadem menyusuri jalan setapak yang biasa dilewati oleh penduduk lokal untuk mencari rumput. Tiba di lokasi tebing andesit tersebut rasanya tenang banget karena suasana alam yang sepi dengan pemandangan kelok- kelok bentukan sungai tak berair dan tebing- tebing yang tinggi membuat kita serasa menemukan dunia baru, berbeda dengan kehidupan kota yang penuh dengan kebisingan dan polusi. Daerah Kalikuning terlihat sangat menyejukkan dengan banyaknya pepohonan di sekitarnya yang di dominasi oleh pohon- pohon pinus, serta hawa dingin dataran tinggi di lereng merapi ini.


Gunung Sindoro

Oleh : Heri P

start-sindoro1 "Gunung Sindoro ”, mungkin nama gunung ini sudah tidak asing lagi bagi para pecinta alam. Bagi tim kuDaki gunung ini mendapat rate yang lumayan tinggi karena termasuk gunung yang sering dikunjungi (nemenin yang belum pernah naek & nostagila pengen maen sepak bola di puncak). Banyak sekali pengalaman “aneh tapi nyata” terjadi ketika mendaki gunung ini.

Gunung Sindoro memiliki ketinggian + 3.136 mdpl, puncaknya yang indah banyak ditumbuhi bunga Edelweis, Cantigi & buah bery (kok mirip buah di film one piece ya? hehe). Biasanya buah ini menjadi buah favorit bagi kuDaki ketika perjalanan turun. Selain itu terdapat fasilitas lapangan bola di puncaknya (karena luasnya).

Untuk mendaki Gunung Sindoro bisa ditempuh melalui dua rute / jalur pendakian yakni lewat Kledung dan Sigedang, wilayah Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah. Dari kota Yogya naik Bus ke Magelang disambung bus ke Temanggung atau Wonosobo. Biasanya kami naik dari Wonosobo sekaligus menikmati indahnya pemandangan gunung Sumbing.

Tapi sebelum itu kita cerita dulu persiapan dari basecampnya kuDaki . Enaknya pake nama basecamp pa gak ya? maklum numpang nama kos2an kita tapi gak pa2 lah semoga yang punya ngasih ijin numpang nama, wahaha…. Biasanya perjalanan menuju basecampe Sindoro ditempuh dengan mengendarai motor ataupun via bus.

Dalam perjalanan tim kuDaki selalu berusaha menyempatkan diri untuk mampir dikediaman nyonyah kuDaki yang berada di Ambarawa (kalo gak tau berarti anda ketinggalan berita, itu lho tempatnya syeh Puji ma Mbak ulfa “kok kaya nama temen saya ya jangan2…?) Wekeke sorry ul, lha hampir mirip je”.

Ditempat tersebut tim mengisi amunisi yang alhamdulillah gratis (moga yang punya tidak bosen dengan wajah2 gratisan kaya kita2) sekalian ngrembol (paket hemat naek ferari tanpa atap) menuju ke wonosobo. Perjalanan dengan truk memang mak nyoss, di sepanjang perjalanan mata ini tak henti2nya di ucek2 hmm pokoknya….(bukan cuci mata bro tapi karena pasir hiks2). ngueeeng kenceng dah laju truknya…..

RUTE KLEDUNG

………..Singkat cerita sampailah kita di Wonosobo.

Pendakian bisa dimulai dari desa Kledung masuk kecamatan Parakan, sehingga anda pun harus turun di desa tersebut. Disini kita bisa sholat, mandi bagi yang mau mandi (dingin men). Terus enaknya lagi kita bisa beli somay goreng yang biasanya mangkal didepan masjid. Setelah acara makan2 kita sebaiknya lapor dulu ke basecamp untuk registrasi, mempersiapkan perbekalan dan packing ulang perlatan. Jangan lupa air bersih bozz, sepanjang perjalanan ke puncak gunung tidak terdapat sumber air yang bersih.

Pada awal perjalanan, Anda akan melewati kebun sayur yang sangat indah. Disini dituntut kehati-hatian dari pendaki agar tidak terperosok kedalam selokan yang cukup dalam. Coz ada anggota kuDaki yang pernah terperosok sampai hamper gak keliatan wekeke. Selanjutnya Anda akan menemui hutan pinus dan kebun Edelweis yang menawan.

sumbing-from-sindoro-1 sunrise-from-sindoro sindoro-pagi3

Setelah itu pendaki akan tiba di Pos I Sibajing , dengan ketinggian 1.900 mdpl. Perjalanan diteruskan ke Pos II Cawang yang berada pada ketinggian 2.120 mdpl. sebelum sampai di pos II pendaki akan menemui persimpangan, kita harus belok ke kanan, jangan mengambil jalan lurus karena buntu. Pendaki yang berjalan malam hari sering nyasar mengambil jalur lurus. Hati2 banyak jembatan kecil licin berlubang, pokoknya penuh jebakan deh. Sekedar info ada juga anggota tim kuDaki yang pernah terperosok disini (terperosok mulu ya? yah namanya petualangan bozz).

petualangan-sindoro sindoro-pagi1 img_0153

Kita kemudian menuju ke Pos III Seroto yang berada pada ketinggian 2.530 mdpl, di sini kita akan menyaksikan pemandangan yang sangat indah. Perjalanan dilanjutkan dengan melewati kawasan hutan dan kawasan batu-batuan, pendaki akan menjumpai beberapa jenis burung ditempat ini. Setelah melewati padang Edelweis kita akan sampai di puncak. Inilah yang dinanti2, andai kata bawa bola wah bisa ngadain turnamen disana bozz. Dinding kawahnya itu lho mak nyosss. Di puncak kita juga akan menjumpai tugu perbatasan Wonosobo-Temanggung, terus ada kuburan juga tapi gak tau punya siapa. Di puncak gunung terdapat kawah tua yang sudah mati, di sini pada musim hujan pendaki dapat memperoleh air bersih. Puncak gunung Sindoro banyak ditumbuhi bunga Edelweis.

lapangan-sindoro1

Dari puncak gunung kita bisa melihat Gunung Merbabu, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu di sebelah Timur. The big giant Sumbing nampak sangat dekat berada di sebelah selatan palagi kalo malam hari pas cerah pokoknya tak terlupakan lautan awan putih menyelimuti gunung yang sedang tidur, yang lebih asyik lagi bisa liat puncak gunung Slamet, itu kalo cuacanya lagi ok dan Gunung Ciremei.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak sekitar 8 jam dengan menempuh jarak 7 km. Untuk turun kembali hanya membutuhkan waktu 4 jam. Medan yang ditempuh tidaklah sulit, sehingga sangat baik bagi para pendaki pemula, biasanya pada hari libur banyak yang mendaki.

img_0170 puncak-sindoro-tugu-perbatasan perjalanan-sindoro

Sayang sekali waktu naek terakhir, gunung ini abis kebakaran jadi kurang hijau aja, tapi mungkin sekarang udah hijau lagi dan lebih hijau lagi.

Nah abizz dari puncak kan kita punya kewajiban ni kita kan harus turun lagi kayak istilah ”muncak itu suatu pilihan tapi kalo turun itu suatu keharusan” kalo gak turun ntar dicariin pula ma bapak-ibu, anak istri dll…jangan lupa tengok kanan kiri mungkin aja ada buah berry2 lumayan buat nyegerin tenggorokan yang udah kering.

Selamat mendaki:

kebersamaan-sindoro Yang belum tidur mendingan tidur dulu, yang kebelet mendingan pipis doloe, yang mau muntah2 mendingan muntah2 dulu, yang mau pingsan mendingan pingsan dulu, yang sering lapar mendingan makan doloe, yang sering terperosok mending terperosok dulu (lho eh)….

Daripada dah nyampe puncak baru jadi kayak gitu…. Hee..hee..suka cita jalan2 ke gunung bareng anak kuDaki memang ”tak terlupakan”.

RUTE SIGEDANG

Untuk rute yang satu ini dapat informasinya dari internet aja gak lengkap karena tim kuDaki belum pernah naik lewat jalur ini jadi harap maklum. Nah ni sedikit informasi kalo naek dari jalur niDari kota Yogya naik bus ke Magelang, dilanjutkan dengan bus jurusan ke Wonosobo atau Dieng turun di Rejosari, dilanjutkan dengan mobil kecil ke Sigedang. Dari base camp di Sigedang diperlukan waktu sekitar 6 jam untuk sampai di puncak.

Perjalanan di mulai lewat kebun teh, terdapat tiga buah pos, kemudian melewati hutan sekitar 1 jam kita akan sampai di padang rumput, dilanjutkan dengan mendaki ke puncak. Rute ini lebih pendek agak menanjak dan banyak batu-batuan, namun medannya tidak begitu berat.